dpuairjatim.com - Surabaya- Kegiatan konservasi lahan pada DAS kritis dan konstruksi sipil merupakan prioritas untuk menangani resiko bencana kekeringan di wilayah Jawa Timur. Demikian pernyataan Sony, anggota Dewan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur dalam kesempatan dialog dengan Metrotv bertema "852 Desa Darurat Kering" (10/09/12).
Dalam hal ini, Dewan SDA Jatim telah melakukan kegiatan konservasi di
Batu yang bekerja sama dengan TKPSDA Brantas dan stakeholder-stakeholder
di Jawa Timur. Kegiatan yang dilakukan sekaligus untuk memperingati
hari Air Dunia diharapkan menjadi pendorong agar kegiatan konservasi
dapat berlanjut dan didukung oleh segenap masyarakat Jawa Timur.
Menjawab pertanyaan berkenaan dengan apa yang telah dilakukan oleh Dewan SDA Jatim pada permasalahan konservasi, Sony menjelaskan bahwa tugas DSDA Prov. Jatim adalah membuat kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Air Provinsi Jawa Timur , salah satunya adalah kebijakan dalam hal konservasi. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi krisis air seperti yang tertuang dalam Jakprov adalah melaksanakan rehabilitasi hutan dan lahan secara vegetatif dan sipil teknis pada daerah aliran sungai yang dilakukan secara berkelanjutan, terpadu dan partisipatif. Yang dimaksud dengan rehabilitasi hutan dan lahan secara vegetatif adalah dilakukan penanam pada daerah hulu sehingga air hujan dapat tersimpan sementara sedangkan yang dimaksud dengan secara sipil teknis adalah dilakukan pembangunan check dam dll. Contoh kegiatan DSDA Prov. Jatim yang mendukung kebijakan tersebut adalah pada hari air th 2012 dilakukan penanaman pohon didaerah hulu (pujon) yang dilaksanakan secara bersama2 dengan instansi dan wadah koordinasi yang terkait.
Sementara menjawab pertanyaan apakah penyebab krisis air di Jatim, saat ini air hujan yang jatuh langsung lari kelaut disebabkan tidak adanya penyimpanan sementara karena hutan-hutan sekarang sdh tidak ada tanamannya lagi hal inilah yang menyebabkan terjadinya krisis air. Dengan kondisi seperti ini perlu adanya konservasi. (tt, adp)
Last Updated ( Monday, 17 September 2012 10:36 )
Menjawab pertanyaan berkenaan dengan apa yang telah dilakukan oleh Dewan SDA Jatim pada permasalahan konservasi, Sony menjelaskan bahwa tugas DSDA Prov. Jatim adalah membuat kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Air Provinsi Jawa Timur , salah satunya adalah kebijakan dalam hal konservasi. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi krisis air seperti yang tertuang dalam Jakprov adalah melaksanakan rehabilitasi hutan dan lahan secara vegetatif dan sipil teknis pada daerah aliran sungai yang dilakukan secara berkelanjutan, terpadu dan partisipatif. Yang dimaksud dengan rehabilitasi hutan dan lahan secara vegetatif adalah dilakukan penanam pada daerah hulu sehingga air hujan dapat tersimpan sementara sedangkan yang dimaksud dengan secara sipil teknis adalah dilakukan pembangunan check dam dll. Contoh kegiatan DSDA Prov. Jatim yang mendukung kebijakan tersebut adalah pada hari air th 2012 dilakukan penanaman pohon didaerah hulu (pujon) yang dilaksanakan secara bersama2 dengan instansi dan wadah koordinasi yang terkait.
Sementara menjawab pertanyaan apakah penyebab krisis air di Jatim, saat ini air hujan yang jatuh langsung lari kelaut disebabkan tidak adanya penyimpanan sementara karena hutan-hutan sekarang sdh tidak ada tanamannya lagi hal inilah yang menyebabkan terjadinya krisis air. Dengan kondisi seperti ini perlu adanya konservasi. (tt, adp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar