Berita SDA

Penyusunan Kebijakan PSDA Provinsi, Salah Satu Prioritas Layanan
Kamis, 27 September 2012
dsdan.go.id - Pertemuan konsultasi antar pengelola Sekretariat Dewan Sumber Daya Air Provinsi (Dewan SDA Provinsi), kembali digelar dengan difasilitasi Sekretariat Dewan SDA Nasional, di Kota Hujan – Bogor, Jawa Barat (25-26/9).

Dalam pertemuan yang dimaksudkan untuk sharing pengalaman antar pengelola sekretariat wadah koordinasi pengelola SDA dan saban tahun dilaksanakan tersebut, Sekretarias Harian Dewan SDA Nasional, Ir. Imam Anshori, MT, mengungkapkan bahwa salah satu prioritas layanan dari masing-masing Sekretariat Dewan SDA Provinsi adalah memfasilitasi penyelesaian penyusunan Kebijakan Pengelolaan SDA Provinsi.

 klik: selengkapnya


 -------------------------ooO00Ooo------------------------------


Pansus Dewan SDA Nasional Melaporkan Hasil Kerjanya Ke Ketua Harian


Senin, 10 September 2012 21:01
dsdan.go.id - Panitia Khusus (Pansus) Dewan Sumber Daya Air Nasional (Dewan SDA Nasional) tentang Rekomendasi terhadap delapan isu telah dilaporkan kepada Menteri Pekerjaan Umum (PU), Ir. Djoko Kirmanto, Dipl. HE selaku Ketua Harian Dewan SDA Nasional yang didampingi Dirjen SDA – Kementerian PU, Ir. M. Hasan, Dipl. HE selaku Sekretaris Dewan SDA Nasional, di Jakarta (5/9).

Sebelum masing-masing Pansus ini melaporkan hasil kerjanya, Sekretaris Harian Dewan SDA Nasional, Ir. Imam Anshori, MT terlebih dahulu menyampaikan kata pengantarnya terkait dengan pelaksanaan Rencana Kerja Dewan SDA Nasional Tahun 2012.

Dalam pengantarnya tersebut, Imam Anshori manyatakan, terkait dengan Perpres No. 33 Tahuan 2011 tentang Kebijakan Nasional Pengelolaan SDA (Jaknas PSDA), telah melanjutkan kegiatan sosialisasi kepada instansi di tingkat provinsi yang belum menerima sosialisasi pada tahun 2011. 


-------------------------ooO00Ooo------------------------------

Pansus Dewan SDA Nasional Bahas Isu Terkait SDA


Senin, 23 Juli 2012 17:40 
dsdan.go.id - Panitia Khusus (Pansus) Pelaksanaan Rencana Kerja Dewan Sumber Daya Air Nasional (Dewan SDA Nasional) yang  membahas berbagai isu terkait SDA saat ini masih belum dapat merampungkan tugasnya, meski pembahasannya dilakukan secara simultan di Kota Bogor – Jawa Barat (18-20/7).

PANSUS - I
Pansus I ini akan menyusun rekomendasi Dewan SDA Nasional terkait dengan pencapaian target surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014 dan pengurangan risiko kerugian akibat banjir.
Berbagai permasalahan berkaitan dengan target surplus beras, diantaranya :
1. Kondisi fisik jaringan irigasi masih banyak yang mengalami kerusakan, yaitu sekitar 52 persen (Direktorat Jenderal SDA) meliputi jaringan irigasi yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
2. Masih rendahnya jaminan ketersediaan air irigasi, 
3. Rendahnya pertambahan areal irigasi untuk mengganti lahan irigasi yang terkonversi dalam memenuhi peningkatan kebutuhan pangan, 
4. Masih terdapat faktor-faktor di luar kendali akibat perubahan iklim seperti kekeringan dan banjir, 
5. Kurangnya sinergi antara Pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam pengelolaan irigasi untuk mendukung pencapaian target surplus beras 10 juta ton, 
6. Masih belum adanya kesamaan data dan informasi tentang luas dan lokasi daerah irigasi antar stakeholder terkait.

Berbagai permasalahan berkaitan dengan pengurangan resiko kerugian akibat banjir:
1. Kapasitas sistem drainase perkotaan yang ada tidak lagi mencukupi sehingga terjadi genangan air yang menimbulkan resiko kerugian bagi penduduk, 
2. Berkurangnya luas lahan untuk resapan air di perkotaan dan di kawasan hulunya, 
3. Berkurangnya fungsi retensi air banjir di perkotaan 
4. Penggunaan sempadan serta bantaran sungai untuk bangunan dan permukiman.
5. Belum semua daerah memiliki kesepakatan tentang pembagian tugas dalam penanganan drainase dan sungai di perkotaan, 
6. Perilaku masyarakat dan pelaku usaha yang kurang mendukung upaya pengurangan risiko kerugian akibat banjir di perkotaan.

PANSUS - II
Pansus II menyusun isu pencapaian target rehabilitasi hutan dan lahan kritis 2,5 juta Ha dan peningkatan pengelolaan SDA di wilayah perbatasan negara.
Permasalahan yang diinventarisir adalah:
1. Belum tersedianya peta lahan kritis yang standar yang dapat dijadikan rujukan dalam menetapkan sasaran RHL 
2. Sistem monitoring dan evaluasi (monev) yang sudah berjalan belum  cukup akurat untuk mengukur keberhasilan program RHL. Hal ini disebabkan belum ada parameter standar yang disepakati dalam menginterpretasikan tutupan lahan dan belum tersedianya peta dengan skala yang memadai.
3. Belum ada pedoman RHL yang dapat dijadikan rujukan dalam program rehabilitasi lahan kritis yang menyebabkan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian RHL selama ini belum optimal.
4. Sebanyak 108 DAS  telah diinventarisasi sebagai zona kritis dan sangat kritis yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kehutanan No. 328/Menhut-II/2009 tentang Penetapan DAS Prioritas dalam RPJM Tahun 2010-2014, tetapi belum sepenuhnya menjadi fokus program RHL.

Demikian juga untuk isu kedua yang dibahas oleh Pansus II mengenai peningkatan pengelolaan SDA di wilayah perbatasan negara, juga telah dihimpun dan disepakati berbagai permasalahan terkait.
1. Meski telah ada Memorandum of Understanding (MoU) dengan negara tetangga, akan tetapi belum ada protokol perundingan yang disepakati untuk menangani isu-isu  wilayah perbatasan yang lebih luas, khususnya masalah pengelolaan sumber daya air.
2. Masih terdapat segmen tata batas yang belum disepakati antar kedua negara, sehingga menghambat penyusunan tata ruang wilayah perbatasan, 
3. Belum  tersedia master plan untuk pengelolaan SDA di wilayah perbatasan antarnegara secara terpadu, 
4. Belum ada kejelasan tentang pembagian kewenangan pengelolaan wilayah perbatasan antara Pemerintah Pusat dan pemerintah provinsi/kabupaten/kota, sehingga menimbulkan ketidakpastian dan tumpang tindih dalam pengelolaan wilayah perbatasan.
klik disini --> uraian selengkapnya

PANSUS - III
Pansus III ini akan menyusun rekomendasai Dewan SDA Nasional terhadap dua isu, yaitu terkait dengan pencapaian target MDG’s di bidang penyediaan air minum dan perbaikan kualitas air sungai yang melintasi kawasan perkotaan dan industri.
Dari permasalahan tersebut, Pansus III telah menyepakati untuk menyusun draft rumusan saran tindak lanjutnya, antara lain meningkatkan keterpaduan pelaksanaan antara pengembangan SPAM dan pembangunan prasarana penyediaan air baku, meningkatkan alokasi anggaran untuk penyediaan sumber air baku yang mendukung pengembangan SPAM, serta melakukan evaluasi terhadap substansi dan implementasi  Perpres  No.29/2009.
klik disini --> rekomendasi pansus III

PANSUS - IV
Ada dua isu yang akan disusun rekomendasinya oleh Pansus IV, yaitu terkait dengan upaya peningkatan pemanfaatan energi terbarukan dari tenaga air dan satu isu lainnya adalah mengenai transportasi sungai. 
klik disini --> rekomendasi pansus IV 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar